• Senin, 25 September 2023

Bunda Wajib Tahu! Cara Mencegah Stunting Pada Anak dengan Konsumsi Ini

- Kamis, 26 Januari 2023 | 21:56 WIB
Dear ortu! protein hewani efektif cegah anak alami stunting.  (Foto: Ilustrasi )
Dear ortu! protein hewani efektif cegah anak alami stunting. (Foto: Ilustrasi )

INILAH BANDUNG - Stunting masih menjadi masalah kesehatan serius yang di hadapi Indonesia. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6%.

Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4%. Walaupun menurun, angka tersebut masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% dan standard WHO di bawah 20%.

Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin mengungkapkan, angka stunting tersebut disebabkan berbagai faktor, salah satunya karena kurangnya asupan penting seperti protein hewani, nabati dan zat besi sejak sebelum sampai setelah kelahiran.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 27 Januari 2023 : Sadari Ada Ancaman, Reyna Langsung Ngadu pada Mama Rosa

Hal ini berdampak pada bayi lahir dengan gizi yang kurang, sehingga anak menjadi stunting.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kementerian Kesehatan mengkampanyekan pentingnya pemberian protein hewani kepada anak utamanya anak usia dibawah 2 tahun.

''Setelah bayi berusia 6 bulan harus rajin melakukan pengukuran, karena Selain ASI eksklusif juga ada makanan tambahan, kalau kurang protein hewani anaknya bisa stunting. Protein hewani ini seperti susu, telur, ikan dan ayam,'' kata Menkes di Jakarta, Rabu 25 Januari 2023.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Jumat 27 Januari 2023 : Terungkap! Ternyata Sosok Ini yang Teror Aldebaran, Bukan Zara?

Lebih lanjut Menkes menekankan bahwa cara tersebut efektif mencegah stunting pada anak karena protein hewani mengandung zat gizi lengkap seperti asam amino, mineral dan vitamin yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian yang menunjukkan adanya bukti kuat hubungan antara stunting dan indikator konsumsi pangan berasal dari hewan, seperti telur, daging/ikan dan susu atau produk olahannya (keju, yogurt, dll).

Penelitian tersebut juga menunjukan konsumsi pangan berasal dari protein hewani lebih dari satu jenis lebih menguntungkan daripada konsumsi pangan berasal dari hewani tunggal.***

Editor: Rinda Suherlina

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X